Pilar - Pilar E-Commerce

Pilar-Pilar E-Commerce adalah sebagai berikut :

•Pilar orang terdiri dari pembeli, penjual, perantara, jasa, orang sistem informasi dan manajemen.
•Pilar kebijakan publik meliputi pajak, hukum dan isu privasi, bebas bicara dan nama domain.
•Pilar standar teknis mencakup dokumen, keamanan dan protikol jaringan dan sistem pembayaran.
•Pilar organisasi adalah patner, pesaing, asosiasi dan pelayanan pemerintah.

Tahapan E-Commerce
























Source :
http://www.google.co.id/imglanding?q=tentang+ecommerce&um=1&hl=id&client=firefox-a&sa=N&rls=org.mozilla:en-US:official&channel=s&tbs=isch:1&tbnid=323JHUKBB6tSWM:&imgrefurl=http://www.netskybase.com/blog/%253Fp%253D43&imgurl=http://www.netskybase.com/blog/wp-content/uploads/2010/05/ecommerce.jpg&ei=pending&zoom=1&w=316&h=311&iact=rc&oei=neuCTanbPMmGrAf7-8S-CA&page=2&tbnh=158&tbnw=161&start=12&ndsp=12&ved=1t:429,r:7,s:12&biw=1275&bih=484

Faktor kunci sukses dalam e-commerce

Dalam banyak kasus, sebuah perusahaan e-commerce bisa bertahan tidak hanya mengandalkan kekuatan produk saja, tapi dengan adanya tim manajemen yang handal, pengiriman yang tepat waktu, pelayanan yang bagus, struktur organisasi bisnis yang baik, jaringan infrastruktur dan keamanan, desain situs web yang bagus, beberapa faktor yang termasuk:

1. Menyediakan harga kompetitif
2. Menyediakan jasa pembelian yang tanggap, cepat, dan ramah.
3. Menyediakan informasi barang dan jasa yang lengkap dan jelas.
4. Menyediakan banyak bonus seperti kupon, penawaran istimewa, dan diskon.
5. Memberikan perhatian khusus seperti usulan pembelian.
6. Menyediakan rasa komunitas untuk berdiskusi, masukan dari pelanggan, dan lain-lain.
7. Mempermudah kegiatan perdagangan

sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perdagangan_elektronik

Contoh dari E-Commerce.

Banyak sekali yang dapat kita lakukan melalui E-Commerce yaitu :
1. Pembelian buku melalui online.
2. Pembelian elektronik melalui online.
3. Pembelian kendaraan melalui online.
4. Pembelian pakaian melalui online, dll.

Perbedaan antara E-Commerce dan E-business

Internet telah membuat interaksi bisnis menjadi multi-aspek. Sekarang orang bisa melakukan bisnis, seperti membeli sesuatu, bertransaksi, dan menjalankan fungsi-fungsi bisnis melalui internet. Konsumen dan pemilik/pengelola bisnis dapat mendapatkan dan melakukan apa yang mereka inginkan tanpa harus meninggalkan beranjak dari tempat duduk, selama terhubung dengan internet.

Istilah e-business dan e-commerce seringkali terlihat dan digunakan untuk proses yang sama. Namun demikian, meskipun berhubungan, keduanya memiliki arti yang berbeda. Awalan “e” berarti “elektronik”, yang berarti kegiatan atau transaksi yang digunakan tanpa pertukaran atau kontak fisik. Transaksi diadakan secara elektronik atau digital, sesuatu dibuat menjadi mungkin dengan pesatnya perkembangan komunikasi digital.

E-commerce berarti transaksi bisnis melalui internet di mana pihak-pihak yang terlibat melakukan penjualan atau pembelian. Transaksi yang dilakukan dalam e-commerce pada dasarnya melibatkan pengalihan (transfer) atau penyerahterimaan (handing over) kepemilikan dan hak atas produk atau jasa.

Secara teknis, e-commerce hanya merupakan bagian dari e-business karena, menurut definisi, e-business adalah semua transaksi bisnis online, termasuk penjualan secara langsung kepada konsumen (e-commerce), transaksi dengan produsen dan pemasok, dan interaksi dengan mitra bisnis. Pertukaran informasi via database terpusat juga dilakukan dalam e-commerce. Fungsi-fungsi bisnis hanya terbatas pada sumber daya teknologi.

E-commerce pada prinsipnya melibatkan pertukaran uang dalam transaksi. E-business, karena lebih luas, tidak terbatas pada transaksi yang bersifat keuangan (monetary). Semua aspek dalam bisnis, seperti pemasaran, perancangan produk, manajemen pemasokan, dsb., tercakup

E-business lebih mengenai pembuatan produk besar, ide kreatif dan pemberian layanan yang bermutu, perencanaan pemasaran produk dan pelaksanaannya. Jadi, tentu saja, e-commerce merupakan bagian takterpisahkan dari proses e-business, namun dalam kerangka terbatas, e-commerce merupakan kegiatan menjual dan membeli.

Ringkasan:

1. E-business lebih luas dalam lingkup dan e-commerce hanya merupakan satu aspek atau satu bagian dari e-business.

2. E-commerce hanya mencakup transaksi bisnis seperti membeli dan menjual barang dan jasa melalui internet.

3. E-commerce pada prinsipnya melibatkan perdagangan uang sedangkan dalam e-business, transaksi uang tidak diperlukan.

4. E-business melibatkan pemasaran, perancangan produk, evaluasi layanan konsumen, dll.

SOURCE : http://www.blog.jtc-indonesia.com/2010/05/perbedaan-antara-e-commerce-dengan-e.html

Komponen E-Commerce


Komponen-komponen yang terlibat dalam e-commerce adalah:

*) Virtual/Physical Smart Card
Virtual atau physical smart card ini sesungguhnya adalah media yang digunakan pembeli atau pelaku transaksi dalam menyerahkan kartu kreditnya kepada kasir di counter. Penyerahan kartu kredit ini tidak dilakukan secara fisik lagi, tetapi melalui alat yang disebut dengan Smart Card. Dengan smart card ini pembeli akan mengirimkan informasi dari kartu kredit yang dibutuhkan oleh penjual barang untuk selanjutnya dilakukan otoritas atas informasi yang diperolehnya.

Pengirim informasi karti kredit ini sudah terjamin keamanannya karena smart card yang digunakan sudah memiliki CA (Certificate Authority) tertentu. Saat ini smartt card untuk e-commerce juga tersedia dalam bentuk software, yang biasa dikenal sebagai virtual smart card. Dengan virtual smart card, pelaku transaksi tidak perlu mengetikkan nomer kreditnya setiap kali melakukan transaksi, tetapi hanya tinggal menjalankan software ini dan menekan satu tombol tertentu untuk melakukan pembayaran. Contoh
software virtual smart card ini adalah vWallet, Microsoft Wallet dan SmarCat.

*) Virtual Point of Sale
Sebagai tempat penjualan tentunya penjual harus mempunyai software aplikasi yang benar-benar baik dan lengkap yang mendukung transaksi online, antara lain: menyediakan Interface untuk operasi-operasi penjualan seperti manajemen dan laporan penjualan. Pengiriman laporan transaksi ke pembeli dan ke bagian keuangan yang juga online, pengontrolan persediaan barang atau invertori, memiliki interface untuk otoritas secara transparan dan mendukung SET demi keamanan pengiriman dan penerimaan data antara pembeli dan penjual.

Jadi dengan adanya softawre virtual point of sale, pembeli akan benar- benar merasakan seolah-olah berada di toko atau tempat penjualan yang sesungguhnya. Pembeli dapat melakukan pemilihan barang yang dibutuhkan, berapa stok barang yang tersedia, mengetahui berapa jumlah barang yang dibelinya, berapa banyak transaksinya, kapan barang yang dibelinya akan tiba, tanpa rasa was-was akan salah tagih atau salah debet atas kartu kreditnya. Penyebabnya, pembeli akan dapat langsung mencetak dengan printer segala transaksi yang telah dilakukannya pada saat itu juga melalui komputernya, juga tanpa merasa kuatir akan keamanan informasinya yang telah dikirim atau diterimanya saat melakukan transaksi kepada penjual barang tersebut.

Verifone incorporation yang memang berkecimpung khusus dalam teknologi e-commerce, merilis software virtual point of sale ini, yaitu vPos.

*) Virtual Acquirer atau Payment Gateway
Dalam transaksi yang sesungguhnya pihak penjual akan melakukan otoritas kartu kredit pembeli kepada pihak bank yang bekerja sama dengan visa atau master card, sehingga dapat diperoleh informasi apakah kartu kredit itu valid atau tidak, bermasalah atau tidak. Apabila memang tidak bermasalah, pihak penjual akan mengirim jumlah transaksi yang dilakukan pembeli ke pihak bank.

Selanjutnya pihak bank akan mengeluarkan kartu kredit melakukan penagihan kepada pemilik kartu kredit untuk dibayarkan ke pihak penjual. Pada bank sentral, transaksi yang terjadi adalah transfer sejumlah dana antar bank, di mana bank A akan mengirimkan memo kepada bank senteral atas pemindahan dana nasabahnya ke pada nasabah dari bank B, Bank senteral akan meneruskan memo ini ke bank B, selanjutnya setelah bank B menerima memo ini, bank B akan menambahkan sejumlah dana ke account nasabahnya. Dalam e-commerce, karena seluruh transaksi dilakukan secara online maka software lah yang memegang peranan dalam transaksi ini. Software ini dapat saja diletakkan di bank tertentu yang bekerja sama dengan beberapa penjual untuk membangun suatu sistem e-commerce atau bisa juga diletakkan di ISP. Ada beberapa contoh perusahaan Amerika yang telah menjalankan e-commerce dalam menjalankan bisnis mereka. Perusahaan-perusahaan itu antara lain adalah:

*) Wells Fargo
Wells Fargo merupakan perusahaan yang cukup tua berdiri yaitu sekitar 1870. Perusahaan ini memiliki bisnis utama di bidang perbankan. Wells Fargo juga menyediakan layanan-layanan di bidang dana investasi, dana pensiun, asuransi dan kredit. Dalam bisnis perbankannya, Wells Fargo telah menyediakan fasilitas online di Internet bagi para nasabah. Online banking, commerce banking dan personal banking adalah layanan-layanan yang sudah 100% berjalan di Internet. Dengan adanya layanan ini para nasabah dapat melakukan transfer dana, cek saldo sampai dengan kliring melalui internet. Sedangkan calon nasabahnya akan dapat membuka account secara online di Internet.

*) General Electric
Perusahaan ini didirikan oleh Thomas Alpha Edison yang terkenal sebagai penemu bola lampu pada tahun 1892. Awal mulanya General Electric memang hanya bergerak di bidang peralatan listrik, seperti bola lampu, circuit breaker, generator, dan lain-lain. Sejalan dengan perkembangan zaman, General Electric mengembangkan bisnis seperti plastik, silikon, polimer, peralatan rumah tangga sampai dengan sistem informasi. Bisnis di bidang sistem informasi inilah yang membawa General electric dalam kancah e-commerce.

Divisi sistem informasi ini mengembangkan komunitas perdagangan antara pembeli dan penjualan barang-barang elektronik melalui layanan yang disediakannya. Layanan ini diberi nama Trading Process Network (TNP). Dengan layanan ini, pembeli dan penjual dapat melakukan transaksi bisnis secara online. Tentu saja dengan adanya layanan ini, pihak penjual dan pembeli dapat meningkatkan efisiensi dan tenaga, serta mengurangi biaya dalam pengiriman-pengiriman dokumen, karena segala sesuatunya dilakukan secara real time di Internet.

*) Visa Credit Card
Tak pelak lagi bagi Visa adalah suatu keharusan untuk dapat mendukung 100% transaksi online di Internet. Mereka berkerja sama dengan berbagai bank di seluruh dunia dan pihak-pihak pengembang software e-commerce. Visi sendiri harus menyediakan database yang handal dan terjaga kerahasiannya yang dapat diakses setiap saat oleh para pembeli. Di internet ini pun Visa menyediakan layanan-layanan online seperti ATM Locator, Electronic Banking, Bill Payment, dan lain sebagainya.

Sedangkan e-commerce di Indonesia, kita bisa lihat contoh dari perusahaan Fujitsu. PT Fujitsu Systems Indonesia (FSI) akan menggarap bisnis Internet dan e-commerce sebagai antisipasi tingginya permintaan jasa teknologi informasi (TI) di Indonesia, sementara pendapatan diperkirakan tumbuh 30% tahun ini. Effendi Kartadinata, manajer sales & marketing PT FSI, menjelaskan bisnis internet dan e-commerce kini mulai berkembang pesat sehingga perubahan tren TI tersebut perlu diantisipasi sejak dini.

Effendi mengatakan potensi Internet dan e-commerce di Indonesia kini belum diketahui secara pasti sebab untuk jumlah pelanggan Internet saja angkanya masih simpang siur. Data dari IDC memperkirakan bisnis e-commerce di Asia Pasifik tahun ini bisa mencapai US$6,5 miliar, sedangkan tahun 2002melejit menjadi US$34,5 miliar.

Dari total transaksi e-commerce tersebut, lanjutnya 88% diperkirakan berasal dari jasa business to business, sedangkan sisanya dari layanan business to customer.

Source : go-kerja.com/komponen-e-commerce/

Aplikasi E-Commerce

Aplikasi E-Commerce meliputi:

1. Bidang Saham
2. Pekerjaan
3. Pelayanan Keuangan
4. Asuransi
5. Mall
6. Pemasaran Dan Periklanan On-Line
7. Pelayanan Pelanggan
8. Lelang
9. Travel
10. Hardware dan Software PC
11. Hiburan
12. Buku dan Musik
13. Pakaian
14. Ritel
15. Publikasi on-line

Source : http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=6&ved=0CD4QFjAF&url=http%3A%2F%2Felearning.amikom.ac.id%2Findex.php%2Fdownload%2Fmateri%2F190302001-ST108-1%2F2009%2F11%2F20091121_E-COMMERCE-1.ppt&rct=j&q=pengertian%20e%20commerce&ei=Cv-BTarwCcyHrAfio4S8CA&usg=AFQjCNFd-qPhsgdHvoMSmTwDV4Jfv9UoLQ&cad=rja

Kelebihan dan Kekurangan E-Commerce

Kelebihan E-Commerce :

* Meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses pemasaran
* Meningkatkan daya saing perusahaan
* Menggantikan konsep manual
* Pertukaran data atau informasi jadi lebih mudah
* Memudahkan bagi calon pembeli untuk melakukan pembelian produk khususnya produk yang sulit dicari atau jauh dari tempat tinggalnya
* Dalam melakukan transaksi melibatkan intitusi lain, sehingga menguntungkan bagi intitusi itu.

Kekurangan E-Commerce:

> Produk yang dijual tidak semuanya ditampilkan
> Penjelasan produk kurang jelas
> Harga terkadang tidak sesuai
> Produk kurang dikenal oleh masyarakat
> Kurang aman dalam melakukan transaksi
> Tampilan produk kurang jelas
> sering dijadikan untuk melakukan tindak kejahatan, khususnya penipuan

source : http://www.gahara88.co.cc/2010/03/kelebihan-e-commerce-meningkatkan.html

Pengertian dan Karakteristik E-Commerce

E-commerce adalah kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen (consumers), manufaktur (manufactures), service providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet.
Julian Ding dalam bukunya E-commerce: Law & Practice, mengemukakan bahwa e-commerce sebagai suatu konsep yang tidak dapat didefinisikan. E-commerce memiliki arti yang berbeda bagi orang yang berbeda.

Jika diklasifikasikan, sistem e-commerce terbagi menjadi tiga tipe aplikasi, yaitu:

· Electronic Markets (EMs).

EMs adalah sebuah sarana yang menggunakan teknologi informasi dan komunikasi untuk melakukan/menyajikan penawaran dalam sebuah segmen pasar, sehingga pembeli dapat membandingkan berbagai macam harga yang ditawarkan.

· Electronic Data Interchange (EDI).

EDI adalah sarana untuk mengefisienkan pertukaran data transaksi-transaksi reguler yang berulang dalam jumlah besar antara organisasi-organisasi komersial.

Karakteristik E-Commerce.
Berbeda dengan transaksi perdagangan biasa, transaksi e-commerce memiliki beberapa karakteristik yang sangat khusus, yaitu :

  • Transaksi tanpa batas
  • Transaksi anonim
  • Produk digital dan non digital
  • Produk barang tak berwujud
source : http://www.binushacker.net/definisi-ecommerce-e-commerce-www-kotadingin-cc-cc.html